Yogyakarta, 26 Januari 2012. Siang itu, KSK kedatangan tamu dari Finlandia yang bernama Mr Parvez Alam. Pria yang memiliki gelar Dr. Parvez Alam B.Eng(Hons), Ph.D., ProfGradIMMM ini jauh-jauh datang ke Indonesia untuk mencari biota yang bisa dijadikan model aplikasi ke industry dalam pendidikan yang beliau tekuni sekarang. Nama ilmu tersebut adalah biomimetics yang merupakan kajian beliau. Selain itu beliau juga mempunyai keinginan untuk mengadakan kegiatan bersama anak-anak didikan GMM (Gadjah Mada Mengajar) dari Gajah Wong, ini merupakan program kerja dari organisasi yang didirikannya, yang bernama Fighting For Lives. Organisasi yang bersemboyan “giving children a chance in life” merupakan organisasi non-profit yang didirikan beliau untuk kesejahteraan anak-anak dunia.
Awalnya beliau sedang berdiskusi mengenai coleoptera, tapi karena tertarik dengan poster moluska yang ada di palung akhirnya beliau bercerita tentang ketertarikannya pada kelautan. Dari sinilah awal perkenalan KSK dengan Mr Parvez. Beliau bercerita tentang organisasi sosialnya, dan tentang biomimetics. Salah satu contoh aplikasi biomimetics adalah sirip hiu yang dijadikan model penyusun karet swimsuit, sehingga diver dapat berenang lebih cepat. Setelah lama berbincang, beliau menawarkan KSK untuk mengadakan pengenalan biota laut pada anak-anak didikan GMM di pantai Drini, Gunung Kidul pada tanggal 29 Januari 2012. Impiannya pun tercapai.
Pada tanggal 29 Januari 2012 jam setengah 6 pagi, palung sudah ramai mempersiapkan keperluan untuk sampling. Pagi itu rombongan pertama bersama Mr Parvez akan melakukan sampling biota laut yang akan diperkenalkan ke anak-anak didikan GMM.
Rombongan kedua KSK berangkat dari kampus Biologi menuju yayasan untuk menjemput anak-anak didikan GMM dan para mentor dari GMM tepat pukul setengah 7 pagi. Rombongan kemudian berangkat menggunakan bis ke pantai Drini, GunungKidul. Sekitar jam 9 pagi, rombongan sudah sampai di pantai dan anak-anak langsung dikenalkan dengan biota laut, serta peraturan-peraturan yang boleh dilakukan di pantai. So much fun !
Pria yang berketurunan Bangladesh ini merupakan dosen S2 di Åbo Akademi bidang mathematic modeling, composite science dan engineering & environment. Beliau juga tertarik di bidang martial arts, khususnya capoeira dan silat harimau. Disana teman-teman diajak olehnya untuk belajar capoeira. Capoeira adalah seni bela diri asal Brazilia yang melibatkan tarian dan musik dalam gerakan-gerakannya. Awesome 🙂
the sandcastle
Jarang-jarang kan ada dosen yang mau main, bercanda sama anak-anak kecil kaya gini??! he’s really a great person. 🙂
Setelah asik bermain capoeira, kami pun istirahat sholat dan makan. Setelah sejenak melepas kelelahan, kami bercengkerama dan bernyanyi bersama.
Waktu menunjukkan pukul satu siang dan kami pun mengisi waktu dengan bermain games sebelum pulang yang dipandu oleh Mas Luthfi. Kami bermain “Parvez says”, “cabi cabi cacaca”, dan lawan kata.
Sebagai oleh-oleh dari Mr. Parvez, kami mendapat kalung yang berukir tulisan ‘Fighting For Lives’.
Kemudian Mr Parvez memberikan pidato sekaligus closing statement yang berisi nasihat. Beliau berpesan : “Jika ada temanmu yang kurang motivasi, berikan ia motivasi, sebarkan energimu ke lingkungan sekitar. Membuat teman-teman tetap senang dan tersenyum adalah hal penting dalam hidupmu. Dan, saat kamu mempunyai ilmu, ajarkanlah ilmu tersebut ke orang banyak, dengan begitu ilmu tersebut akan terpelihara, dan kamu akan mengajar dirimu sendiri”.
Jales Viva, Jaya Jaya Jaya KSK 🙂
Thank you Mr Parvez, all the best for you 🙂