Mollusca (Mangrove Replant and Sharing Career Alumni)

28 – 29 April 2012. Program Kerja divisi Publikasi dan Jaringan Kelompok Studi Kelautan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada tanggal 28 dan 29 April 2012 kemarin berjalan dengan sukses. Kegiatan yang didasari dari peringatan hari bumi ini bernama Mollusca (Mangrove Replant and Sharing Career Alumni). Banyak peserta yang menghadiri kegiatan ini, antara lain dari Instiper, Hi – Lo, UNY, Walhi, dan dari Fakultas Biologi sendiri, khususnya anggota KSK Biogama. Mangrove Replant terbagi menjadi dua hari dalam dua kegiatan yaitu Talkshow dan Sharing Career pada hari pertama (28 April) serta Mangrove Replant pada hari kedua (29 April).

Hari pertama tanggal 28 April 201 diadakan serangkaian acara yang merupakan Talkshow Mangrove dan Sharing Career Alumni. Bertempat di R.1 Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Talkshow ini diadakan untuk memperluas anggota KSK mengenai mangrove meliputi ekosistem dan budidaya. Talkshow yang dimoderatori R. Aditya Aryandi ini cukup menarik dengan pembicara bapak Warso Suwito, seorang pakar mangrove asal Pasir Mendit dan Prastowo Harso Utomo, seorang ilmuwan yang memimpin LSM Mobil Hijau.

Setelah acara talkshow berakhir, diselingi games lalu dilanjutkan sharing career alumni KSK Biogama yang turut mengundang 7 Alumni KSK Biogama yang telah lulus untuk berbagi ilmu, pengalaman, suka duka dan motivasi untuk para anggota KSK Biogama yang masih menempuh perkuliahan. Ada Mas Tanjung (DVII), Mas Cahya (DVII) , Mbak Ardaning, Mbak Nia (DVIII), Mas Nunu (DVIII) dan Mas Ibnu (DVIII). Sesi curhat menjadi favorit, ada beberapa anggota KSK Biogama yang menanyakan keluh kesahnya dan oleh para alumni diberi obat ampuh pencegah keluh kesah itu. Dan berkat acara ini kekeluargaan KSK Biogama antara alumni dan para anggotanya pun makin terpupuk.

Hari kedua, 29 April adalah realisasi ke lapangan yang bertempat di Pasir Mendit, Kulon Progo, dimana rumah Pak Wito kami jadikan tempat persinggahannya. Selain itu, beliau juga yang membimbing kami dalam pembibitan, serta penanaman mangrove. Langkah pertama yang dilakukan dalam penanaman yaitu mengisi poly bag yang disediakan panitia dengan lumpur, lalu tanam bibit mangrove yang sudah matang, ditandai dengan warna kuning pada kulit luar biji, kemudian dikupas kulit luar tersebut, barulah di tancapkan dalam poly bag yang berisi lumpur tadi. Selanjutnya bibit tersebut ditanam pada pesisir pantai dengan menaruh mangrove pada dasar lalu diikatkan dengan tali rafia pada bambu (ajir) agar tanaman mangrove yang masih muda yang ditanam tadi tetap berdiri ketika terkena arus air laut serta kencangnya hembusan angin.

Pendapat mayoritas peserta yang mengikuti kegiatan ini positif. Antara lain Mba Zumo, perwakilan dari Walhi berpendapat, “Menyenangkan, banyak banget yang bisa diambil dari sini, nambah wawasan, teman – teman, jaringan, juga pengalaman pertama pembibitan dan penanaman mangrove ini, terus ternyata panitia dan peserta dari KSK Biogama welcome, dan ramah.” Berbeda dengan Mba Zumo, perwakilan dari Walhi, yang baru pertama kali membuat bibit dan menanam mangrove, Marbun dan Sapto Rafsanjani – perwakilan dari Instiper – KMSL MIC sudah enam kali melakukan pembibitan dan penanaman, karena demplot (tempat penelitian) KMSL MIC (Kelompok Mahasiswa Studi Lingkungan Mangrove Instiper Club) bertempat sama dengan kegiatan Mangrove Replant ini. Lalu alasan mereka mengikuti kegiatan ini, ”Ya, menambah pengetahuan, sebagai bentuk partisipasi, dan hiburan sendiri dengan bertemu teman-teman dari berbagai macam lembaga,”ujar Marbun dan Sapto. Kemudian mereka pun memberikan saran,”Ini untuk penanaman mangrove makin siang nanti makin pasang, jadi waktu diharapkan lebih efisien lagi.” Saran juga diberikan oleh Mba Yeni, peserta dari KSK sendiri. “Koordinasi penanaman mangrove nya aja yang perlu diperhatikan, seperti tempat menanamnya dimana, mekanisme penanaman seperti apa, tapi untuk keseluruhan, baik acara, agenda sudah tersusun dengan baik. Asik banget dan saya baru pertama diajarin untuk pembibitan, serta penanaman nya.”

Terakhir, banyak harapan yang diberikan untuk kegiatan ini, yaitu, “Diharapkan bisa kontinyu dan antara KSK Biogama dengan Walhi saling mengundang kalau ada acara,” kata Mba Zumo. Lalu dari Mas Yakob (Walhi), “Jangan sekedar semangat untuk menanam, tapi juga perawatan dan pemeliharaan terus dilakukan, ya seperti kata Pak Wito tadi.” Lalu dari Instiper, “Harapannya sih, acara seperti ini tuh rutin diadakan setiap tahunnya.”

Pemberian Penghargaan kepada Mas Prastowo

Pemberian Penghargaan kepada Pak Suwito

Penanaman Mangrove di Pasir Mendit

Our Beloved Mangrove

Semoga kegiatan konservasi ini terus berlanjut ke depannya, bukan hanya dari KSK, tapi juga dari pribadi masing-masing. Terus cintai warisan anak cucu kita, untuk masa depan yang lebih baik. Jales Viva Jaya KSK!

%d bloggers like this: