2nd ICB 2012: Back to Lombok

Untuk kesekian kalinya, KSK mendapatkan kesempatan kembali dalam melakukan publikasi internasional. Kali ini ada 6 orang delegasi yang pergi ke acara 2nd International Conference on Biodiversity dengan tema “Significance of Climate Change on Biodiversity in Sustaining The Globe”. Acara yang digelar oleh Society for Indonesian Biodiversity dan Fakultas Pertanian Universitas Mataram ini dilakukan pada hari Selasa-Kamis, 6-8 November 2012 di The Santosa Villas & Resorts, Senggigi, Lombok. Dengan berbekal barang seadanya dan sekotak kartu nama serta kemampuan berbahasa inggris yang … yah, hanya seberapa, para delegasi berangkat dengan percaya diri yang tinggi. Di hari pertama saat berada di Mataram, kami bertemu pak Arsyad (lihat cerita Ekspedisi Lombok Barat) di ‘Malioboro’nya Mataram. Cukup hijau dan ramai hari itu. Lalu jalan-jalan dilanjutkan ke Malimbu dan mencari tempat pelaksanaan ICB. Ternyata cukup susah juga mencari lokasi pelaksanaannya *bila tidak memakai gadget* karena saat itu belum nampak tanda-tanda adanya acara ICB di daerah tersebut. Setelah lokasi ditemukan, kami langsung kembali ke penginapan (rumah Wawan, salah satu teman saat Ekspedisi Lombok Barat 2012) untuk mempersiapkan diri menghadapi esok hari.

Sudah tidak asing lagi apabila mahasiswa yang menjadi delegasi dalam suatu event bertaraf nasional maupun internasional membawa pulang beberapa nama hasil perkenalan dengan berbagai peneliti lain. Sejak hari pertama, kami dipertemukan dengan beberapa alumni baik dari almamater sendiri (red: UGM) maupun alumni se-fakultas dan KSK sendiri. Disana kami bertemu dengan Prof. Richard Hofstetter dari Northern Arizona University yang menjadi salah satu keynote speaker dan memaparkan tentang  urban cities as biological science, kami juga sempat berkenalan dengan beliau dan bahkan beliau mendatangi kami saat lunch time serta menawarkan beasiswa ke universitas tersebut. Selanjutnya setelah afternoon tea adalah saatnya presentasi poster, disana kami didatangi oleh Prof. Alan Lymbery dari Murdoch University. Saat itu juga kami bertemu dengan beberapa orang seperti pak M. Salamuddin Yusuf dari Newmont NT dan Komunitas Hijau Biru serta mas Eka dan mbak Ervina yang merupakan alumni UGM sendiri.

Di hari yang sama, terdapat pula kegiatan Gala Dinner di tempat yang sama. Pada malam itu, kami disajikan kesenian tari dari Lombok yang cukup menghibur. Kami juga sempat sedikit berbincang-bincang dengan ketua panitia 2nd ICB 2012 ini, yakni pak Ir.  Lalu Arifin Arya Bakti, M.Agr. Beliau sangat apresiatif dengan kehadiran kami yang masih tergolong muda karena mayoritas pemakalah berasal dari peneliti S2-S3 maupun dosen dan profesor. Beliau juga menawarkan pada kami untuk ikut andil dalam kegiatan biorock yang merupakan proyek dari Prof. Thomas di Gili Trawangan, NTB. Biorock sendiri adalah teknik khusus untuk mempercepat pertumbuhan terumbu karang dengan cara memberikan sedikit tegangan listrik.

Hari yang dinanti-nanti akhirnya datang juga. Setelah berlatih selama 3 hari, kini saatnya kami untuk unjuk gigi dalam presentasi oral di hadapan para peneliti. Karena berbentuk presentasi paralel, kami terbagi ke dalam 3 ruangan yang berbeda. Immanuel Sanka mempresentasikan tentang keragaman Aves daerah mangrove Sekotong, Lombok Barat di ruangan Arjuna (Forest Biodiversity). Pratya Herawati dan Rizqa Amalia mempresentasikan tentang keragaman Crustacea daerah Gunung Kidul, Yogyakarta di ruangan Nakula (Coastal, Marine, and Small Biodiversity). Sedangkan Erly Sintya Dewi mempresentasikan tentang keragaman ikan dan Kresty Ary Yani mempresentasikan tentang keragaman Crustacea di Bima Ballroom (Coastal, Marine, and Small Biodiversity). Saat presentasi-diskusi berlangsung tak jarang tanggapan dan pertanyaan hadir menyelimuti suasana yang cukup tegang tersebut hingga akhirnya kegiatan berakhir dengan Closing ceremony di Bima Ballroom. Suasana di akhir juga tidak kalah meriah karena terdapat doorprize dari panitia untuk para peserta yang beruntung.

51746_4266789827009_1679700271_o.jpg

Hari berikutnya kami habiskan untuk jalan-jalan mengelilingi Mataram dan menyelami pesona bawah laut Gili Trawangan bersama mas Eka. Saat menunggu kapal, takdir menemukan kami kembali dengan rombongan peserta 2nd ICB di pelabuhan. Kami diberi camilan dari pak Arifin ( terima kasih banyak, Pak! 😀 ). Memang jodoh nggak akan kemana-mana. Suasana Gili Trawangan ternyata riuh-ramai. Di beberapa tempat banyak orang berjalan-jalan dan menyelami indahnya lautan. Kami pun tak sabar untuk ikut menyelaminya juga, sehingga kami segera pergi mencari tempat penyewaan snorkel dan fin. Sebenarnya suasananya tidak sebagus pesona Gili Layar, namun di beberapa titik terlihat Biorock dan ikan berukuran cukup besar yang hilir mudik di daerah pantai berpasir agak datar itu. Berfoto di bawah laut yang makin terngiang-ngiang di kepala akhirnya terlaksana juga. Publikasi ini menjadi salah satu hadiah yang cukup indah dengan segala rintangan yang melanda di akhir tahun ini. Semangat publikasi! [MRy]

%d bloggers like this: