Di penghujung bulan Agustus yang lalu, tepatnya tanggal 23 – 24 Agustus 2014, diselenggarakan Conference of Indonesian Student in South Korea (CISAK) oleh Perpika atau Perhimpunan Pelajar Indonesia Korea. Kegiatan ini dilaksanakan di Kota Daejeon yang terletak di tenggara Seoul, ibukota Korea Selatan. Pada acara ini, Nur Rofika Ayu Shinta Amalia (Biologi, Angkatan 2012, D XIII) berkesempatan untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang terdiri dari field trip dan konferensi.
Pada hari pertama dilaksanakan field trip, mengunjungi tempat-tempat wisata yang mengedukasi di Kota Daejeon. Tujuan pertama adalah Museum Geologi yang dikelola oleh Korea Institute of Geoscience and Mineral Resources (KIGAM). Di museum ini ditampilkan berbagai macam fosil, batuan, meteorit, dan mineral. Salah satu yang menarik dari museum ini adalah mini laboratory. Di dalam mini laboratory pengunjung dapat mengamati struktur batuan, meteorit, atau mineral secara mikroskopis. Tujuan selanjutnya adalah Daejeon Science Expo Park yang terletak di dalam lingkup National Science Museum. Disini ditampilkan berbagai replika yang menggambarkan perkembangan teknologi di Korea, antara lain replika pesawat luar angkasa dan replika kereta bawah tanah atau subway yang digunakan pertama kali hingga sekarang.
CISAK dilaksanakan di University of Science and Technology, dengan keynote speaker Prof. Wawan Gunawan yang membawakan presentasi tentang pengelolaan energi serta Goris Mustaqim yang meerupakan pendiri dari organisasi ASGAR MUDA mempresentasikan tentang peran pemuda dalam pemberdayaan desa. Konferensi ini dibagi ke dalam 6 klaster atau kelompok diskusi yang pada kesempatan kali ini membawakan presentasi secara oral berjudul “Diversity Member of Class Asteroidea in Poopoh Beach, Minahasa, Sulawesi Utara” yang termasuk dalam klaster Natural Science, Applied Science, and Technology Inovation. Penelitian ini berisi tentang keanekaragaman anggota kelas Asteroidea atau bintang laut yang ditemukan di Pantai Poopoh, Sulawesi Utara. Setelah presentasi diadakan sesi diskusi. Dalam sesi ini ditanyakan beberapa hal mengenai spesies-spesies yang ditemukan di Pantai Poopoh dan metode yang digunakan. Sesi presentasi maupun diskusi berjalan lancar.
Dari acara ini didapatkan banyak pengalaman dan menjadi ajang untuk bertukar pikiran sehingga nantinya akan tercipta ide-ide penelitian baru yang lebih kreatif dan inovatif. Selain itu, melalui konferensi seperti ini wawasan mahasiswa menjadi lebih terbuka dan mendapatkan jaringan sesama peneliti atau pelajar yang mempunyai minat yang sama.