KSK Biogama kembali menelurkan prestasi yang membanggakan. Dua orang anggotanya, yakni Nur Rofika Ayu Shinta A. (2012, D XIII) dan Widyastuti Merizka (2012, D XIII) mewakili KSK Biogama dalam event publikasi International Conference on Biodiversity, Ecology, and Conservation of Marine Ecosystems 2015 (BECoME 2015). Event ini dilaksanakan pada tanggal 1-4 Juni 2015 di Rayson Huang Teather, University of Hong Kong, Hong Kong. Kedua anggota kelas keilmuan Echinodermata ini membawakan hasil penelitian yang dilakukan saat Ekspedisi Lombok Barat KSK Biogama pada bulan September 2014 lalu. Penelitian yang berjudul “Echinoderms Diversity at Gili Genting Beach, Lombok, Indonesia” dibawakan dalam sesi presentasi poster di event BECoME 2015 ini. Hal yang amat membanggakan yakni kedua anggota KSK Biogama ini menjadi satu – satunya wakil dari Indonesia yang turut berpartisipasi dalam acara ini.
BECoME 2015 merupakan kegiatan yang diselenggarakan selama 3 hari dan terkonsentrasi untuk membahas isu – isu terkini mengenai dunia kelautan. BECoME 2015 dibuka oleh sambutan dari Kementrian Kelautan Hong Kong; sponsor utama, Mr. David Foster; dan ketua penyelenggara Prof. Kenneth Leung. Acara dibagi menjadi tiga sesi, yakni dilaksanakan keynote lectures yang merupakan kegiatan publikasi penelitian oleh para peneliti kelautan senior (keynote speaker) yang telah diundang oleh pihak panitia; oral presentation serta poster presentation oleh para peneliti (invited speaker) yang diundang panitia untuk mempublikasikan penelitiannya dalam event ini. Climate changes, biodiversity, marine environment, marine ecology, dan ecological function menjadi tema hangat yang banyak dibahas dalam publikasi. Selain penyampaian hasil penelitian dan tema besar, keynote lectures dan presentasi diisi pula dengan sesi tanya jawab.
Gambar 1. Nur Rofika Ayu Shinta A. bersama poster penelitian.
Acara BECoME 2015 diikuti oleh peserta dari berbagai negara, contohnya Australia, China, Korea, Filipina, Thailand, Singapura, Kamboja, Malaysia, Brazil, Inggris, Amerika Serikat, Kanada, dan Korea Selatan. Banyak peneliti yang mendalami dunia kelautan juga mengikuti acara ini, misal Prof. Daniel Pauly (Kanada) yang membawakan presentasi dengan tentang pengaruh penangkapan ikan terhadap kemelimpahan ikan di lokasi tersebut, Prof. Simon Thrush (New Zealand) dengan presentasi tentang efek penangkapan ikan terhadap ekosistem laut, dan Prof. Kwang-Tsao Shao (Taiwan) yang mempresentasikan tentang Marine Protected Area (MPA) di Taiwan. Salah satu penelitian yang menarik adalah manajemen ekosistem dan monitoring biodiversitas pada dataran tidal di Korea Selatan yang dipresentasikan oleh Prof. Kim Jong Seong dari Seoul National University. Selanjutnya kembali pada keynote lectures yang kali ini dibawakan oleh Prof. Mark J. Costello yang juga mempresentasikan tentang biodiversitas di Marine Protected Area.
Gambar 2. Delegasi KSK Biogama di BECoME 2015, Nur Rofika Ayu Shinta A. (kiri) dan Widyastuti Merizka (kanan).
Selain diisi dengan kegiatan presentasi dan keynote lectures, BECoME 2015 juga menghadirkan acara diskusi terkait tema Biodiversity Data Sharing & Management. Isu terkait tema ini sedang hangat – hangatnya dibahas di dunia penelitian, mengingat data sharing dalam penelitian merupakan tema yang cukup sensitif, dilihat dari adanya kubu yang pro dan kontra. Diskusi ini dimoderatori oleh Prof. Mark J. Costello dan Prof. Kwang-Tsao Shao. Dengan tema yang beragam dan pertukaran informasi mengenai masalah kelautan di berbagai belahan dunia, acara ini turut pula menjadi salah satu kegiatan yang worth attending, terutama bagi para ocean enthusiasts. Pengembangan potensi kelautan pun juga bisa diambil dengan adanya acara ini.