Telah dilaksanakan kajian kelautan dari KSK Biogama yang berkolaborasi bersama kastrat BEM biologi dan piogama pada 14 September 2020 melalui platform google meet. Tema kajian yang diangkat kali ini adalah mengenai isu penggunaan squalene pada vaksin COVID-19 yang berasal dari Hiu. KSK menyampaikan pendapat mengenai dampak penggunaan squalene hiu dalam vaksin COVID-19 terhadap Hiu, peranan Hiu dalam ekosistem, serta ancaman pada populasi Hiu. Squalene merupakan salah satu adjuvant yang berasal dari hati ikan Hiu. Adjuvant adalah zat yang ditambahkan kepada vaksin agar kinerja vaksin menjadi lebih efektif. Namun, penggunaan squalene Hiu ini menimbulkan kontra, terutama jika dilihat dari segi konservasi Hiu. Hiu memiliki peranan ekosistem yang penting, seperti menjaga kestabilan populasi dengan mengontrol jumlah populasi mangsa dan menjaga siklus karbon di lautan. Apabila squalene Hiu digunakan sebagai adjuvant dalam vaksin COVID-19 maka dapat diestimasikan bahwa terdapat 536.472 Hiu yang akan dibunuh untuk vaksinasi seluruh populasi dunia. Hal tersebut menyebabkan tambahan ancaman terhadap populasi Hiu yang saat ini sudah semakin berkurang karena adanya overfishing, penurunan kualitas habitat, dan kondisi pasar global untuk produk hiu yang semakin meningkat. Dengan demikian, dari segi konservasi, populasi Hiu harus diperhatikan dan dijaga kelestariannya mengingat perannya yang sangat krusial dalam ekosistem. Untuk alternatif squalene lainnya bisa diperoleh dari minyak zaitun, minyak kedelai, minyak jagung, minyak nabati, dan mungkin masih banyak lagi jika dilakukan eksplorasi lebih lanjut.
Dampak Penggunaan Shark Squalene dalam Vaksin COVID-19 Terhadap Hiu
- EKSPEDISI SATU NYALI PRESENTS “Mengenal Lebih Dekat: YAPEKA”
- Tak Lekang oleh Pandemi, Perayaan KSK Birthday Secara Daring Terlaksana Hangat