Jakarta, 7 Februari 2012. Berawal dari keisengan mengisi waktu liburan semester, anggota KSK (red: Adit, Ernisa, Kresty, dan Qonitha) berkunjung ke instansi yang berkaitan dengan kelautan. Kunjungan ini tidak sekedar jalan-jalan biasa melainkan melebarkan tentakel KSK untuk mempererat hubungan dengan instansi luar yang tentunya berkompeten di bidang kelautan. Holaa, akhirnya kunjungan dilakukan di LIPI Oseanografi, Daerah Pasir putih Ancol, Jakarta Utara. Semangat mengungkap rahasia kelautan tidak menghalangi kami menembus kemacetan Jakarta. Dengan menaiki metromini dari stasiun Gambir lalu berhenti di jembatan ‘goyang’ (hee, sama kayak naik angkotnya, goyang-goyang :P). Singkat cerita, sampailah kami di Kantor LIPI P2O (Pusat Penelitian Oseanografi) setelah waktu dzuhur. Di P2O kami bertemu dengan mas Onny Nurrahman Marwayana, beliau adalah alumni Fakultas Biologi UGM yang bekerja sebagai peneliti utama bidang Fish Genetic and Biomollecular. Pria kelahiran 30 agustus 1986 ini memperkenalkan sejarah singkat tentang LIPI Oseanografi dan mekanisme PKL atau Kerja Praktek. Yuup, perjalanan yang joss, mengingat ini merupakan kunjungan pertama kali KSK ke LIPI Oseaografi.
Ini sedikit tentang sejarah LIPI Oseanografi yang diceritakan oleh mas Onny. Jadi LIPI Oseanografi yang sekarang diketuai oleh Dr. Zainal Arifin, M.Sc. telah didirikan tahun 1905 oleh Dr.J.C.Koningsberger. Instansi pemerintah ini membawahi dua subdivisi utama, yaitu dinamika kelautan dan sumberdaya kelautan. Divisi dinamika kelautan terbagi menjadi 8 kelompok penelitian meliputi oseanografi fisika, kimia, biologi, dan terapan, kemudian biologi laut, ekotoksikologi, marikultur, serta produk alam laut. Sedangkan, bidang sumberdaya kelautan yang lebih fokus pada biodiversitas flora fauna laut juga terbagi menjadi 8 kelompok penelitian yaitu Coral, echinodermata, crustaceae, mollusca dan polychaeta, ikan, mangrove, algae, serta lamun.
Tidak hanya dengan mas Onny, kami juga bertemu dengan mbak Amar, Yeni, dan Yuli di LIPI Oseanografi. Ketiganya merupakan anggota KSK yang sedang melakukan Kerja Praktek (KP) di bidang sumberdaya kelautan yang dibimbing mas Onny. Dari sinilah kami berdiskusi tentang KP dan mekanismenya, mulai dari pengajuan surat dari fakultas hingga kesediaan peneliti untuk membimbing penelitian. Berbicara tentang KP, mas Onny menyarankan sebaiknya kita sudah mengetahui dan mengontak peneliti yang berhubungan dengan minat penelitian yang akan kita dilakukan. Selain berdiskusi tentang KP, mas Onny juga menceritakan tentang pengalamannya selama 2 tahun di LIPI P20. Ternyata, beliau bisa menjadi peneliti di LIPI melalui tes CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) yang diadakan tiap tahun oleh pemerintah, biasanya diadakan pada bulan Oktober. Ada yang berminat mencoba, monggo buat kakak-kakak yang sudah lulus S1 🙂
Untuk KSK’ers, Peluang menjadi taksonom kelautan di Indonesia sangat besar. “Di LIPI P2O peneliti muda seperti jenengan-jenengan berpeluang besar menjadi taksonom kelautan dan dapat memilih minat masing-masing”, tutur mas Onny. Pria yang tinggal di daerah Pasar Senen, Jakarta Utara ini mengatakan bahwa minimnya orang yang menggeluti bidang biodiversitas dimana taksonomi termasuk didalamnya, menjadi peluang tersendiri bagi peneliti-peneliti muda untuk dapat mengeksplor kajian tersebut dengan berbagai metode pendekatan baik secara ekologis, maupun genetis dan molekular. “Mulakne jenengan-jenengan dibiasakan mengadakan penelitian dan menulis dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang benar supaya terbiasa dan selalu terasah skill menulis dan penelitiannya. Alumni Biologi UGM disini banyak lho, makanya setiap peluang untuk penelitian harus dimanfaatkan sebaik-baiknya”, tambahnya.
Sesi diskusi sudah cukup sampai disini ya, saatnya melanjutkan perjalanan selanjutnya: mengelilingi laboratorium bidang sumberdaya kelautan LIPI P2O. Laboratorium pertama yang kami kunjungi adalah laboratorium preparat basah, dimana disini spesimen yang akan dijadikan preparat basah disimpan dan dirawat. Selanjutnya ke laboratorium mikroskop, spesimen yang sudah dipreparasi diamati bagian-bagiannya disini. Lalu ke laboratorium genetika dan molekuler dan terakhir ke Reference Collection, laboratorium ini berisi koleksi spesimen laut dari berbagai daerah di Indonesia. Yea, perjalanan kami di LIPI P2O berakhir disini. Semoga kunjungan ini mampu membangun hubungan baik LIPI Oseanografi dengan KSK sehingga kelak bisa melakukan kerja sama di bidang kelautan. Hal tersebut diharapkan akan mampu memantik dan membangun karakter setiap anggota KSK untuk bersama-sama bergerak memajukan Kelautan Indonesia.
laboratorium genetika dan molekuler
Maju terus Octopus, Lebarkan Tentakelmu !
Jales Viva Jaya KSK !